Tuesday, June 16, 2009

EMPAT DESA TERGERUS ABRASI

Sedikitnya 4 desa di kec. Muaragembong kab. Bekasi mengalami penyusutan lahan setiap tahun akibat abrasi pantai. Abrasi sudah terjadi sejak tahun 90-an namun belum pernah ada penanganan serius dari pemerintah. Sudah beberapa kali ada program penanaman mangrove tapi tidak banyak membantu. Tanaman mangrove justru rusak dan terkikis.
Selain faktor alam, faktor lain penyebab terjadi abrasi adalah maraknya penggalian pasir liar yang dilakukan masyarakat dari luar wilayah.
Abrasi telah menenggelamkan sedikitnya 14 rumah dan 17 ha tambak milik warga setempat. Setiap tahunnya abrasi mengikis tanah 14 ha.
Luas wilayah sekitar 14.000 ha sempat memiliki hutan bakau. Namun akibat abrasi hutan mangrove menyusut drastis.
Beberapa warga juga ada yang melakukan pembangunan tanggul berbahan beton, dengan modal pribadi untuk mengatasi abrasi.
Kec. Muaragembong memiliki garis pantai 25 km yang terbentang mulai dari muara CBL (cikarang bekasi laut) hingga ke muara bungin. Pantai yang terkena abrasi sepanjang 17 km yang dimulai dari pantai muara jaya.
Menurut Kabid fisik Bappeda kab. Bekasi kondisi topografi di kecamatan tersebut sangat rawan terhadap bencana abrasi dan longsor sebab ulah masyarakat dinilai kurang memperdulikan alam hingga dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka.

Monday, June 15, 2009

JEMBATAN CIPANDAY KRITIS

Tanah penyangga jembatan gantung cipanday bayongbong garut longsor dan terancam ambruk.
Jembatan tersebut sangat penting sebagai akses transportasi antar desa dan banyak dimanfaatkan warga untuk menjual hasil pertanian baik ke pasar andir bayongbong dan ke pasar garut kota juga untuk jalur anak-anak bersekolah.
Jembatan gantung tersebut membentang sepanjang 15 M lebar 1.5 M dan tinggi 20 M melintasi anak sungai cimanuk. Tebing tanah yang mengalami pergerakan dan menyebabkan longsor setinggi 20 M.
Jembatan yang dibangun sekitar 1998 dengan lebar 6 M dan panjang 30 M itu terus terkikis sehingga lebarnya berkurang hingga menjadi 4 M.
Tebing tanah yang berada di samping jembatan seluas 25 M dengan tingkat ketinggian hampir 15 M sudah ambles terbawa gerusan akibat longsor pada 2008 lalu..
Warga disarankan tidak melintasi jembatan tersebut dengan menggunakan kendaraan. Sebab jika jembatan terputus lalu lintas akan lumpuh  dan warga tidak bisa beraktivitas secara normal.