Friday, August 13, 2010

Beberapa Ruas Jalan Alternatif di Subang Tidak Bisa Digunakan

Ruas jalan alternatif Cilamaya-Blanakan ditutup total karena ada pelaksanaan perbaikan di Dusun Tegalpanjang, Desa Rawamekar, Kec. Blanakan, Jumat (13/8). Proses perbaikan diperkirakan bakal berlangsung lama, sehingga ruas tersebut dipastikan tidak akan bisa digunakan hingga musim mudik lebaran medatang.*
Sejumlah ruas jalan alternatif di Kab. Subang dipastikan tidak akan bisa dilalui kendaraan roda empat pada musim mudik Lebaran mendatang. Hal itu terjadi karena pelaksanaan perbaikan pada ruas jalan itu berjalan lambat.
Dari pantauan, ruas jalan alternatif yang dipastikan ditutup total adalah ruas Cilamaya-Blanakan. Pasalnya, pada ruas tersebut terdapat pengerjaan perbaiakan jalan sepanjang lebih kurang 1,5 Km di Dusun Tegalpanjang, Desa Rawamekar Kec. Blanakan.
Hingga, Jumat (13/8), proses perbaikan baru memasuki tahap pemasangan rangka besi pada badan jalan. Padahal, untuk bisa dilaui kendaraan, badan jalan yang telah dibeton harus sudah berusia minimal 21 hari pascapengecoran.
Saat ini, semua kendaraan dilarang melintas ke jalur tersebut. Para pengguna kendaraan roda dua untuk sementara dialihkan berputar ke jalan sempit di tengah sawah agar bisa menuju ke Blanakan atau sebaliknya. Sementara kedaraan roda empat sama sekali tidak bisa melintas pada jalur itu.
Kondisi tersebut diakui Camat Blanakan, Deni Setiawan. Menurut dia, ruas Cilamaya-Blanakan-Ciasem, tidak mungkin bisa digunakan untuk pengalihan arus kendaraan roda empat ketika jalur Pantura dilanda macet pada musim mudik mendatang.
Menurut dia, pada tahun-tahun sebelumnya, jalur Cilamaya-Blanakan-Ciasem cukup diminati pemudik ketika di Jalur Pantura terjadi kepadatan arus lalu lintas. Tapi, dengan kondisi saat ini jalur alternatif itu tidak mungkin bisa digunakan.
Jalur alternatif lainnya yang diprediksi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat adalah ruas Srengseng-Pabuaran-Cipeundeuy. Sebab, pada ruas itu terdapat perbaikan badan jalan dengan cara dibeton.
Hingga saat ini, pelaksanaan perbaikan baru dikerjakan pada sebelah jalan dengan lebar 2 meter. Akibat hal itu, arus lalu-lintas dari arah Pabuaran menuju Srengseng atau sebaliknya hanya bisa menggunakan sebagian badan jalan secara bergantian.
“Pengerjaan perbaikan pada sebalah jalan lagi, kemungkinan baru bisa dilanjukan pascalebaran. Sebab, jika dipaksakaan pada bulan Puasa ini tidak akan terkejar,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Kab. Subang, H. Umar, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, agar ruas itu bisa dilalui kendaraan pada musim mudik nanti, pihaknya akan membuka sebelah jalan yang kini telah dibeton. Namun, hal tersebut sepertinya bukan solusi yang tepat. Pasalnya lebar jalan yang telah dibeton hanya dua meter, sehingga tidak mungkin bisa manampung kendaraan besar.
Selain ruas Srengseng-Pabuaran-Cipeundeuy, parbaikan serupa terdapat pada ruas Sukamandi-Purwadadi-Kalijati. Pada ruas tersebut pelaksakan perbaikan hanya dilakukan sepajang lebih kurang 150 meter saja di Desa Pasirbungur, Kec. Purwadadi. Namun kondisi perbaiakan itu sangat mengganggu aruas lalu-lintas karena pengerjaan yang berjalan sangat lamban.
Berdasarkan pantauan, hingga Jumat (13/8), pelaksana perbaikan hanya mampu memasang kerangka besi pada sebagian badan jalan itu. Sudah hampir dua pekan ini rangka besi itu dibiarkan terlantar, karena tidak kunjung dicor. Oleh karena itu, para pemudik diharapkan berhati-hati saat melintas pada tiga jalur yang telah disebutkan tersebut.

0 comments:

Post a Comment