Friday, September 18, 2009

STUDI BANDING TAMAN & SEMPADAN SUNGAI

Rombongan Pemkot Bandung dipimpin langsung walikota Dada Rosada melakukan studi banding ke kota surabaya meninjau taman bungkul.
Semula tamn bungkul di Jl. raya darmo surabaya ini bekas areal SPBU, yang membuat nyaman taman dilengkapi sejumlah fasilitas seperti pos polisi, jogging track, skateboard park, aneka warung & jajanan, toilet umum, arena pagelaran, tempat parkir, tempat ibadah, hotspot dan air siap minum.
Tak hanya areal SPBU pemkot surabaya pun menyulap lahan di sempadan sungai sebagai taman. Inilah pemandangan yang sulit ditemui di kota bandung.
Pemkot surabaya berani membongkar 20 SPBU karena dianggap berada di lokasi yang salah kemudian dikembalikan ke fungsi semula yaitu sebagai ruang terbuka hijau. Untuk mengembalikan fungsi sungai pemkot surabaya menggusur bangunan liar yang berada di sempadan sungai. Pabrik pun direlokasi agar tidak mencemari air. Pemkot bandung juga melakukan kunjungan ke kota solo. Mereka terkagum-kagum atas keberhasilan pemkot solo dalam merevitalisasi pasar tradisional dan menata pedagang kaki lima. Kota solo mampu meraup PAD Rp. 18 miliar pertahun dari 41 pasar tradisional yang dimiliki. Sementara kota bandung hanya mampu menangguk Rp. 7 miliar dari 38 pasar tradisional yang dikelolanya.
Pemkot surakarta bisa membebaskan lahan dari bangunan liar di sempadan kali anyar dan sungai bengawan solo. Dari 4.400 bangunan sekitar 1.751 diantaranya telah dibebaskan. Warga dengan sukarela pindah meski ganti rugi yang diterima hanya Rp. 20 juta dengan rincian Rp. 12 juta untuk membeli lahan dan Rp. 8 juta untuk bangunan.
Kepala dinas pertamanan kota bandung mengatakan akan segera membuat rencana bagi sejumlah taman di kota bandung ketika studi banding ke taman bungkul surabaya.

0 comments:

Post a Comment