Monday, April 12, 2010

TANGGUL UBRUG DILEDAKKAN JIKA JATILUHUR KELEBIHAN KAPASITAS

Dari ubrug waduk jatiluhur terlihat tidak begitu luas, tak ditemui permukiman di lembah dan lereng bukit tersebut. Daerah lembah intu yang akan menjadi "sungai dadakan" jika skenario peledakan bendungan ubrug benar dilakukan. Waduk jatiluhur didesain untuk menahan air hingga 8000 m3 perdetik, kemungkinan yang hanya terjadi 10.000 tahun sekali (puslitbang SDA).
Oleh karena itu skenario peledakan tanggul ubrug tidak perlu dilakukan kecuali jika ketinggian air sudah mencapai 111.5 meter diatas permukaan laut. Jika debit air yang masuk jatiluhur melebihi 111.5 meterbendungan dipastikan runtuh karena terbuat dari tumpukan batu saja bukan beton.
Skenario peledakan ubrug jatiluhur pada akhir maret lalu menjadi wacana yang heboh ketika waduk jatiluhur diisukan luber hingga dikhawatirkan jebol.
Jika waduk terbesar di jawa barat itu jebol maka karawang dan DKI jakarta bisa dipastikan tidak akan lagi berbentuk. Curah hujan di cekungan bandung pada maret 2010 diatas normal, di kota bandung mencapai 531 mm tertinggi sepanjang 1953-2010 dan hujan pun terjadi  hampir selama 31 hari. Sehingga air di tiga waduk besar saguling, cirata dan jatiluhur melimpas.
Namun hingga saat ini jatiluhur masih jauh dari ancaman jebol jadi masyarakat diharapkan tenang dan jangan panik. Andai suatu saat tanggul ubrug harus diledakkan bukan berarti tanggul itu dihancurkan sama sekali tapi hanya dilubangi agar air bisa keluar dengan terkontrol.
Diakui adanya penambahan debit air di luar kebiasaan sungai citarum mencapai 660 m3 perdetik karena adanya persoalan di hulu hingga air tidak terserap.
Salah satu pembenahan yang akan dilakukan adalah pembangunan embung atau bendungan kecil untuk menahan air jika debit sungai naik signifikan. Selain pembangunan embung juga harus diperbaiki manajemen penggunaan lahan di hulu.

0 comments:

Post a Comment