Tuesday, March 9, 2010

KELAK WAJAH LEMBANG SEPERTI APA?

Pemerintah kabupaten bandung barat berkeinginan Lembang diarahkan kepada agro industri dan wisata ramah lingkungan. Sesuai dengan visi kabupaten. Objek wisata kebun stroberi dan wisata kampung cikidang bisa dijadikan contoh eko wisata (wisata berbasis lingkungan alam).
Untuk kedepannya rencana pengembangan wisata seperti itu yang akan dikembangkan untuk memaksimalkan potensi alam lembang. Yang cenderung terlupakan dalam pengembangan konsep eko wisata di lembang adalah pasfnya peran serta masyarakat dalam peran-peran vital.
Namun konsep Lembang kedepan belum mempertimbangkan benar keberadaan patahan bumi yang terdapat disana. Setiap konstruksi sebaiknya tak memotong memotong garis patahan atau berada di atas garis tersebut.
Lembang memiliki sesar yang sewaktu-waktu bisa aktif. Aktivasi dapat menyebabkan gempa bumi pada skala 6-7 skala richter dan longsor. Kemungkinan longsor besar karena tanah di Lembang berasal dari material gunung berapi yang mudah hanyut jika terkena air.
Dengan potensi begitu besar bandung barat bisa membentuk konsep sentra bunga yang mampu menaikkan pertumbuhan wisata dan ekonomi kerakyatan.
Kepala Bappeda bandung barat menyatakan selama ini lembang hanya menjadi produsen tanpa kemampuan menentukan harga. Maraknya alih fungsi lahan harus menjadi perhatian besar dalam pembenahan Lembang menyongsong masa depan.
Kepala Dinas Kimrum Jabar berharap agar kedepan pengelolaan Lembang sebagai kawasan bandung utara menjadi perhatian serius kabupaten / kota yang menikmati keuntungan atas Lembang.
Penataan tata ruangnya tidak bisa diparsialkan, hulu dan hilir harus dilibatkan dan provinsi menjadi promotornya. Lembang memikul beban yang tak ringan, memiliki potensi wisata luar biasa, diharapkan menjadi lumbung pendapatan asli daerah bagi kabupaten setempat.
Namun sebagai bagian dari kawasan bandung utara harus mempertanggung jawabkan setiap jengkal tanah yang dibangun demi kepentingan Bandung raya.
Padahal KBU seluas 38.548,33 Ha ini mencakup 10 kecamatan di Kota Bandung, 3 kec di kab. Bandung, 2 kec di kota cimahi dan 6 kec di kab. Bandung barat.
Pendekatan tata ruang yang diterapkan untuk KBU termasuk Lembang berarti mengedepankan pendekatan funsi yakni pendekatan daerah aliran sungai ada hulu ada hilir. Lembang adalah hulu sementara cekungan Bandung adalah hilirnya, penanganan untuk itu haruslah komprehensif tidak bisa parsial.
Bentuk insentif bagi lembang umpamanya bisa berupa penyediaan dana untuk mengelola hutan dan mata air.
Dengan membagi beban Lembang pembangunan fisik yang selama ini mengancam kawasan konservasi diharapkan dapat direm.

0 comments:

Post a Comment