Thursday, January 28, 2010

Kawasan Pusat Kebudayaan Padjadjaran

Sebagai kota yang berkembang pesat Bandung membutuhkan sebuah kawasan pusat budaya.
Kawasan itu akan difungsikan sebagai pusat pendidikan dan budaya serta balai pertemuan nasional dan internasional.
Pemerintah menggandeng Unpad sebagai pemilik lahan untuk membangun kawasan tersebut.
Rencana tersebut diungkapkan rektor unpad kepada Menteri Negara / kepala Bappenas Paskah Suzetta, Sekda Jabar, Walikota Bandung, camat, lurah setempat, para pembantu rektor, dekan dan perwakilan sivitas akademika Unpad.
Kawasan itu nantinya akan diberi nama "Kawasan Padjadjaran Puseur Budaya".
Kawasan akan dibangun lengkap dengan ruang terbuka hijau, dengan panorama yang mewujudkan gagasan garis lurus gedung Sate & gunung tangkuban perahu.
Bappenas mengatakan pemerintah pusat melalui bappenas mendukung rencana pembangunan kawasan tersebut.
Pemerintah akan membantu dalam hal infrastruktur, pembangunan jalan akses masuk, listrik, air dan alternatif pembiayaan pembangunannya.
Dana pembangunan bisa dari APBN, APBD, grant dan dari investor secara private-public partnership atau secara bilateral.
Kawasan Padjadjaran Puseur Budaya nantinya akan terintegrasi dengan gedung sate, gasibu dan monumen perjuangan serta convention hall.
Tak hanya sebagai wadah pementasan seni budaya dilengkapi dengan gedung olahraga, pedestrian, teater terbuka, ruang terbuka hijau, rumah susun hingga hotel akan berada di kawasan tersebut nantinya.
Lokasi kawasan budaya ini akan dibangun di sekeloa dan sekitarnya diatas area seluas 10.5 ha yang merupakan tanah resmi atas nama Unpad  dan pemerintah.
Camat coblong menyatakan dukungannya ada sekitar 800 KK atau lebih kurang 4000 jiwa warga yang meminta kepastian rencana pembangunan di kawasan ini dan warga minta sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

0 comments:

Post a Comment